Proyek Kios UMKM Taruna Remaja Gorontalo Senilai Rp 4 Miliar Rampung, Siap Jadi Pusat Kuliner Baru

Gorontalo, 11 Januari 2025 – Proyek pembangunan Kios UMKM Taruna Remaja di Kota Gorontalo yang telah lama dinantikan kini akhirnya rampung. Proyek senilai Rp 4 miliar ini diharapkan menjadi pusat kuliner baru yang akan mendongkrak ekonomi lokal, terutama sektor UMKM.
Kios UMKM Taruna Remaja Rampung, Tinggal Pemolesan
Pantauan pada Sabtu (11/1/2025), Kios UMKM Taruna Remaja Gorontalo sudah hampir selesai, dengan beberapa tahap finishing yang masih perlu diselesaikan. “Proyek ini sesuai dengan rencana, dan sekarang tinggal menyelesaikan beberapa pekerjaan kecil seperti taman mini yang akan dikoordinasikan dengan dinas terkait,” kata Zamroni Agus, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Gorontalo.
Kios UMKM Taruna Remaja Beroperasi Akhir Januari 2025
Menurut Zamroni, kawasan kios ini direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir Januari 2025. Dalam master plan yang telah disusun, kios UMKM ini akan difokuskan untuk sektor kuliner dan suvenir, dengan pembagian 10 kios untuk kuliner dan 10 lainnya untuk suvenir.
Pemindahan Pedagang dan Seleksi Usaha Kuliner dan Suvenir
Sebanyak 15 pedagang yang sebelumnya berjualan dengan menggunakan gerobak di lapangan Taruna Remaja akan dipindahkan ke lokasi baru ini. Untuk sektor kuliner, setiap kios akan diisi oleh dua pelaku usaha, sementara untuk suvenir, Zamroni menjelaskan bahwa produk yang diutamakan adalah kerajinan tangan, anyaman, fashion, dan lukisan-lukisan khas Gorontalo.
Agar kios-kios ini tetap berkualitas, Disparpora Gorontalo akan membentuk tim kurator untuk melakukan seleksi dan verifikasi bagi pelaku usaha yang ingin bergabung. “Tim kurator akan menilai kelayakan usaha agar hanya pelaku usaha yang memenuhi syarat yang bisa masuk,” tambahnya.
Kawasan Kios UMKM Akan Jadi Ikon Kuliner Kota Gorontalo
Dengan rampungnya proyek Kios UMKM Taruna Remaja, diharapkan kawasan ini bisa menjadi ikon kuliner baru yang dapat menarik wisatawan dan memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal. Selain itu, Zamroni mengungkapkan bahwa saat ini belum ada pusat penjualan suvenir yang terpusat di Gorontalo, sehingga kios suvenir di kawasan ini akan menjadi daya tarik tersendiri.
Biaya Untuk Pelaku Usaha Belum Ditentukan
Meski begitu, Zamroni belum mengungkapkan besaran biaya yang akan dikenakan kepada pelaku usaha setiap bulannya ketika sudah mulai beroperasi di kawasan kios tersebut. “Biaya ini akan kami sampaikan saat sosialisasi. Kami masih akan berkoordinasi dengan Badan Keuangan untuk menentukan biaya yang sesuai dengan fasilitas yang diberikan kepada pelaku usaha,” kata Zamroni.
Proyek Kios UMKM Tanpa Kontroversi
Sejak awal pengerjaannya, proyek Kios UMKM Taruna Remaja tidak menuai penolakan dari para pelaku usaha. Zamroni menjelaskan bahwa sebagian besar pedagang sebelumnya sudah memahami bahwa lokasi usaha mereka yang lama tidak layak, terutama dalam hal sanitasi dan fasilitas yang tidak memadai. “Lokasi lama mereka memang tidak layak, dengan masalah sanitasi seperti tidak adanya sistem pembuangan air cuci piring dan lainnya,” jelasnya.
Dengan rampungnya Kios UMKM Taruna Remaja, diharapkan kawasan ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan menjadi pusat kuliner yang ikonik di Kota Gorontalo.